
Info Berita Perkotaan Terkini – Menjelang Idulfitri 1446 Hijriah, AirNav Indonesia mengumumkan prediksi lonjakan pergerakan pesawat udara sebesar 5% dibandingkan musim Lebaran tahun lalu. Airnav Prediksi Lonjakan Pesawat ini terjadi seiring dengan meningkatnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan udara ke kampung halaman dalam rangka mudik Lebaran 2025.
Sebagai lembaga penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan nasional, AirNav menyatakan kesiapannya dalam mengantisipasi lonjakan lalu lintas udara yang diperkirakan akan terjadi pada H-10 hingga H+10 Lebaran. Kesiapan ini melibatkan penguatan infrastruktur, penambahan personel, hingga koordinasi lintas sektor dengan maskapai dan operator bandara.n.
Latar Belakang: Mudik dan Momentum Kebangkitan Transportasi Udara

Lebaran selalu menjadi momentum tahunan terbesar dalam pergerakan manusia di Indonesia. Setelah melewati beberapa tahun pembatasan akibat pandemi COVID-19, kini minat masyarakat untuk melakukan mudik kembali meningkat tajam. Transportasi udara menjadi salah satu moda favorit, khususnya untuk perjalanan jarak jauh dan antarpulau. Airnav prediksi lonjakan pesawat pun menjadi perhatian seiring meningkatnya permintaan penerbangan pada musim mudik kali ini.
Data dari Kementerian Perhubungan mencatat bahwa jumlah penumpang pesawat meningkat secara signifikan pada musim mudik tahun lalu. Airnav prediksi lonjakan pesawat kembali terjadi tahun ini, seiring dengan meningkatnya permintaan penerbangan. Hal ini mendorong maskapai untuk meningkatkan frekuensi penerbangan dan menambah armada selama periode Lebaran. Tahun 2025 diproyeksikan sebagai tahun kebangkitan penuh sektor aviasi nasional.
Menurut Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramudya Harsono, kesiapan layanan navigasi udara menjadi krusial di tengah meningkatnya permintaan. AirNav prediksi lonjakan pesawat sebagai dampak dari pergeseran preferensi masyarakat ke moda transportasi udara. “Kami melihat adanya pergeseran preferensi masyarakat ke moda transportasi udara. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kami untuk memberikan layanan terbaik selama periode puncak mudik,” ujarnya dalam konferensi pers.
Data & Prediksi: Lonjakan Pergerakan Pesawat Hingga 5%

Berdasarkan data AirNav, selama Lebaran 2024 terjadi sekitar 30.000 pergerakan pesawat di seluruh wilayah Indonesia dalam kurun waktu 20 hari (H-10 sampai H+10). Airnav prediksi lonjakan pesawat tahun ini, dengan tren pemulihan ekonomi, peningkatan mobilitas, dan strategi ekspansi maskapai, jumlah tersebut diperkirakan naik menjadi sekitar 31.500 pergerakan, atau naik 5%.
Lonjakan tertinggi diprediksi terjadi di bandara-bandara besar, seperti:
- Bandara Soekarno-Hatta (CGK), Jakarta
- Bandara Juanda (SUB), Surabaya
- Bandara Sultan Hasanuddin (UPG), Makassar
- Bandara Kualanamu (KNO), Medan
- Bandara Yogyakarta Internasional (YIA)
Peningkatan ini bukan hanya pada rute domestik, tetapi juga mulai dirasakan pada penerbangan internasional, khususnya ke destinasi Asia Tenggara dan Timur Tengah yang juga menjadi tujuan perjalanan Lebaran.
Langkah Strategis AirNav untuk Lebaran 2025
Airnav Prediksi Lonjakan Pesawat, untuk mengantisipasi kepadatan, AirNav Indonesia telah menyiapkan berbagai langkah strategis, di antaranya:
1. Penambahan Personel dan Posko Siaga
AirNav prediksi lonjakan pesawat, sehingga menambah jumlah personel Air Traffic Controller (ATC) di sejumlah bandara padat, serta membuka posko siaga 24 jam untuk pemantauan lalu lintas udara secara nasional. Ini dilakukan untuk mempercepat respons dalam situasi darurat atau gangguan cuaca.
2. Peningkatan Kapasitas Navigasi
AirNav juga mengoptimalkan sistem navigasi udara dengan memperluas jangkauan radar dan pemanfaatan teknologi ADS-B (Automatic Dependent Surveillance – Broadcast) untuk pengawasan pesawat secara real-time, seiring dengan prediksi AirNav lonjakan pesawat selama periode sibuk ini.
3. Koordinasi Terpadu dengan Stakeholder
Langkah penting lainnya adalah koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, operator bandara, maskapai penerbangan, hingga BMKG. Kolaborasi ini bertujuan memastikan keselarasan jadwal, kesiapan infrastruktur, dan mitigasi risiko cuaca ekstrem selama puncak arus mudik.
4. Slot Management dan Pengaturan Frekuensi Penerbangan
AirNav melakukan pengaturan slot KONOHATOTO78 (waktu lepas landas dan mendarat) secara ketat agar lalu lintas udara tetap terkendali. Penyesuaian juga dilakukan terhadap rute-rute sibuk, dengan membuka jalur udara alternatif bila diperlukan.Nav.
Dampak bagi Penumpang dan Industri Penerbangan

Airnav Prediksi Lonjakan Pesawat tidak hanya berdampak pada sisi operasional, tetapi juga dirasakan langsung oleh penumpang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengguna jasa penerbangan selama Lebaran 2025 antara lain:
- Tiket cepat habis: Maskapai melaporkan tingginya pemesanan tiket pada rute populer seperti Jakarta–Yogyakarta, Jakarta–Surabaya, dan Jakarta–Medan.
- Kemungkinan keterlambatan: Meski navigasi udara ditingkatkan, kepadatan di darat dan di udara bisa menyebabkan penyesuaian jadwal.
- Harga tiket fluktuatif: Permintaan tinggi membuat harga tiket pesawat cenderung naik pada masa puncak mudik.
Di sisi lain, lonjakan ini memberi angin segar bagi industri penerbangan nasional. Airnav prediksi lonjakan pesawat turut menjadi sinyal positif bagi operator bandara, maskapai, penyedia layanan katering, hingga sektor logistik yang ikut terdampak secara positif dari pergerakan Lebaran.
Imbauan AirNav kepada Penumpang
AirNav Indonesia mengimbau masyarakat untuk:
- Memesan tiket lebih awal untuk mendapatkan harga dan jadwal terbaik.
- Datang lebih awal ke bandara, minimal 2–3 jam sebelum keberangkatan.
- Aktif mengikuti update informasi dari maskapai dan otoritas bandara, termasuk kemungkinan perubahan cuaca.
- Menghindari membawa barang berlebihan agar proses boarding lebih cepat dan efisien.
“Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelancaran operasional penerbangan dengan disiplin dan mematuhi ketentuan yang berlaku,” tambah Pramudya.
Kesimpulan
Lebaran 2025 menjadi momen penting bagi sektor penerbangan nasional. Prediksi lonjakan pergerakan pesawat sebesar 5% yang disampaikan AirNav Indonesia menandakan pemulihan dan pertumbuhan sektor ini pasca-pandemi. Dengan persiapan matang dari sisi teknis dan koordinatif, AirNav optimistis bisa mengelola arus mudik dan balik secara aman, lancar, dan efisien.
Masyarakat diimbau untuk merencanakan perjalanan udara dengan cermat dan mengikuti arahan dari otoritas. Dengan kolaborasi semua pihak, Lebaran 2025 diharapkan dapat menjadi momen penuh kebahagiaan tanpa gangguan berarti dalam perjalanan.