
Info Berita Perkotaan Terkini – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, jutaan warga Indonesia bersiap untuk menjalani tradisi tahunan mudik ke kampung halaman. Arus mudik padat menyebabkan peningkatan aktivitas masyarakat terlihat di berbagai moda transportasi, mulai dari jalan tol, stasiun kereta, pelabuhan, hingga bandara. Di tengah semangat menyambut Lebaran, muncul kekhawatiran tentang kestabilan pasokan listrik nasional yang mungkin terganggu akibat lonjakan konsumsi dan mobilitas yang tinggi di berbagai daerah.
Sebagai tanggapan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) mengeluarkan pernyataan resmi bahwa pasokan listrik nasional dalam keadaan aman dan terkelola dengan baik. Berbagai langkah dan strategi telah disiapkan untuk memastikan keandalan sistem kelistrikan selama periode arus mudik padat dan balik Lebaran 2025. Ini menjadi berita yang menenangkan bagi masyarakat yang akan meninggalkan rumah dalam waktu lama maupun yang bergantung pada listrik untuk keperluan mudik, termasuk kendaraan listrik.
Kesiapan Pemerintah: Listrik Nasional dalam Kondisi Aman

Dalam konferensi pers yang berlangsung pada akhir Maret 2025, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa sistem kelistrikan di Indonesia saat ini dalam keadaan surplus. Kapasitas terpasang listrik nasional tercatat mencapai 67.000 megawatt (MW), sementara beban puncak saat ini hanya sekitar 46.000 MW. Hal ini menunjukkan adanya cadangan daya yang cukup besar, yaitu sekitar 21.000 MW atau setara dengan 31 persen, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan gangguan pasokan listrik, bahkan saat arus mudik padat sekalipun.
Surplus daya ini menjadi faktor penting dalam memastikan keandalan pasokan listrik selama periode arus mudik padat. Selain itu, Bahlil juga mengungkapkan bahwa pasokan energi primer seperti batu bara, gas, dan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik telah dipastikan aman dengan stok yang cukup untuk 30 hari ke depan. Pemerintah menjamin tidak akan ada pemadaman bergilir akibat kekurangan pasokan energi selama Lebaran.
“Kami telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kesiapan sistem kelistrikan nasional, dan kami pastikan pasokan listrik tetap aman meskipun ada lonjakan konsumsi selama mudik Lebaran,” tegas Bahlil.
Peran Strategis PT PLN (Persero)

PT PLN (Persero) sebagai pengelola utama sistem kelistrikan di Indonesia telah mengumumkan status siaga nasional dari H-10 hingga H+10 Lebaran. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa mereka telah menyiapkan lebih dari 81.000 personel yang ditempatkan di 2.700 posko siaga di seluruh Indonesia. Tim-tim ini akan siap siaga selama 24 jam untuk menangani setiap kemungkinan gangguan listrik, terutama di daerah dengan jumlah pemudik yang tinggi dan arus mudik padat.
Fokus pada Titik Kritis dan Lokasi Strategis
PLN mengidentifikasi sejumlah titik kritis dan lokasi strategis yang menjadi fokus pengamanan pasokan listrik, antara lain:
- Jalur mudik nasional seperti tol Trans Jawa dan Trans Sumatera
- Bandara, pelabuhan, dan stasiun utama
- Rest area dan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum)
- Pusat keramaian seperti pasar, mall, dan tempat ibadah
- Kantor pemerintahan dan layanan publik
PLN juga melaksanakan pemeliharaan jaringan secara menyeluruh sebelum periode siaga dimulai. Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya gangguan teknis yang tidak diinginkan ketika beban meningkat selama arus mudik padat.
Penyediaan SPKLU: Dukung Kendaraan Listrik di Jalur Mudik

Tahun 2025 menjadi titik balik yang signifikan dalam transisi energi, ditandai dengan lonjakan penggunaan kendaraan listrik. PLN mengambil langkah proaktif dengan menyiapkan lebih dari 1.300 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai lokasi, termasuk di sepanjang jalur tol yang menjadi rute utama untuk mudik, terutama saat arus mudik padat. Setiap area istirahat utama kini dilengkapi dengan fasilitas pengisian daya cepat (fast charging) untuk mendukung mobilitas para pemudik yang menggunakan mobil listrik.
Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa PLN juga telah meluncurkan fitur SPKLU Finder di aplikasi PLN Mobile. Fitur ini memudahkan pengguna untuk menemukan lokasi SPKLU terdekat, memeriksa ketersediaan daya, dan melakukan reservasi pengisian. Inisiatif ini disambut baik oleh komunitas kendaraan listrik yang berencana untuk mudik tahun ini, terutama dalam menghadapi arus mudik padat yang diprediksi terjadi di berbagai jalur utama.
Tips Mudik Aman: Imbauan PLN untuk Masyarakat
Sebagai langkah pencegahan, PLN telah memberikan beberapa saran kepada masyarakat yang akan meninggalkan rumah saat arus mudik padat. Tujuan dari langkah-langkah ini adalah untuk menghindari risiko bahaya listrik dan memastikan penggunaan energi tetap efisien.
1. Cek Instalasi Listrik
Periksa semua instalasi listrik di rumah agar tetap dalam keadaan baik, terutama saat arus mudik padat ketika rumah ditinggalkan dalam waktu lama.
2. Cabut Alat Elektronik
Sebelum Anda pergi dari rumah, pastikan untuk mematikan dan mencabut semua perangkat elektronik yang tidak diperlukan, seperti televisi, komputer, dispenser, dan setrika. Tindakan ini dapat mengurangi risiko kebakaran dan juga membantu menghemat penggunaan listrik.
3. Gunakan Lampu dengan Timer atau Sensor
Jika Anda ingin meninggalkan lampu menyala demi keamanan, sebaiknya pilih lampu LED yang efisien dalam penggunaan energi dan dilengkapi dengan sensor otomatis atau timer. Dengan cara ini, Anda dapat mencegah pemborosan listrik di siang hari.
4. Lunasi Tagihan Listrik
Pelanggan pascabayar diharapkan untuk menyelesaikan pembayaran tagihan listrik sebelum mudik, agar terhindar dari denda atau pemutusan layanan.
5. Isi Token Cukup
Untuk pelanggan prabayar, pastikan untuk mengisi token listrik dengan cukup agar tidak kehabisan kWh meter saat rumah ditinggalkan. PLN juga menyarankan agar mencatat ID KONOHATOTO78 pelanggan untuk memudahkan pembelian dari jarak jauh jika diperlukan.
6. Gunakan Aplikasi PLN Mobile
Masyarakat disarankan untuk mengunduh aplikasi PLN Mobile yang menawarkan berbagai layanan, seperti pembelian token, pengajuan layanan teknis, dan pelaporan gangguan listrik. Selain itu, aplikasi ini juga memiliki fitur untuk memantau konsumsi listrik harian.
Proyeksi Konsumsi Listrik dan Dampak Ekonomi
Meskipun banyak rumah tangga yang akan ditinggalkan selama mudik, PLN memprediksi bahwa konsumsi listrik justru akan meningkat di area-area ramai dan tempat umum seperti rest area, pusat wisata, hotel, dan fasilitas transportasi akibat arus mudik padat.
Dari segi ekonomi, keandalan pasokan listrik selama Lebaran akan memberikan dampak positif bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama yang beroperasi di lokasi wisata dan pusat kuliner. Ketersediaan listrik yang stabil menjadi salah satu faktor kunci untuk kelancaran operasional bisnis selama libur panjang ini.
Kesimpulan
Kementerian ESDM dan PLN telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk memastikan kestabilan pasokan listrik selama arus mudik dan balik Lebaran 2025. Dengan adanya cadangan daya yang cukup, pengembangan infrastruktur SPKLU, serta personel yang siap siaga di seluruh Indonesia, masyarakat dapat melakukan mudik dengan lebih tenang dan aman.
Keterlibatan aktif masyarakat juga sangat krusial untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan. Dengan memastikan instalasi listrik di rumah aman dan mengikuti arahan dari PLN, kita semua dapat berkontribusi untuk menciptakan pengalaman mudik yang nyaman dan tanpa gangguan. Lebaran adalah waktu untuk berkumpul dan merayakan, dan pasokan listrik yang stabil merupakan bagian penting dari keberhasilan perayaan ini.