
Info Berita Perkotaan Terkini – Lebaran itu momen kumpul-kumpul sambil nikmatin makanan enak yang bikin pengen nambah terus. Menu seperti opor ayam, rendang, sambal goreng ati, dan berbagai kue manis menjadi hidangan yang tak boleh terlewatkan di meja makan keluarga Indonesia saat merayakan Idulfitri. Namun, di balik kenikmatan tersebut, terdapat risiko serius bagi kesehatan, terutama terkait dengan kadar kolesterol dalam tubuh. Dokter ungkap bahaya kolesterol yang mengintai setelah konsumsi makanan tinggi lemak dan santan ini, karena seringkali, setelah perayaan Lebaran, rumah sakit dan klinik dipenuhi pasien yang mengeluhkan gejala seperti pusing, nyeri dada, dan tekanan darah tinggi—yang bisa jadi merupakan tanda awal masalah kolesterol.
Para Dokter ungkap bahaya kolesterol memberikan peringatan kepada masyarakat tentang bahaya kolesterol tinggi yang sering kali tidak disadari setelah mengonsumsi makanan berlemak jenuh dan santan selama perayaan. Kondisi ini tidak diatasi secara cepat berpotensi menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan komplikasi serius lainnya yang bisa menyebabkan kematian. Jadi, apa saja risiko kolesterol setelah Lebaran dan bagaimana cara untuk mencegahnya?
Mengapa Kolesterol Meningkat Setelah Lebaran?

Lebaran adalah momen istimewa untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, banyak hidangan tradisional Lebaran yang berbau dengan lemak jenuh dan kolesterol dalam jumlah yang cukup tinggi. Dokter ungkap bahaya kolesterol risiko yang dapat meningkat secara berlebihan akibat dari makanan-makanan tersebut. Contohnya adalah:
- Opor ayam: hidangan yang menggunakan santan dan kulit ayam. Kedua bahan ini mengandung banyak kolesterol.
- Rendang: Kaya akan minyak dan santan kental.
- Sambal goreng ati: hidangan yang menggunakan hati sapi atau ayam. Hati ini mengandung banyak kolesterol, jadi penting untuk memakannya dengan hati-hati, terutama jika Anda mencoba menjaga kadar kolesterol dalam tubuh.
- Kue kering dan camilan manis: Penuh dengan gula, mentega, dan telur.
Dr. Andreas Pramudito, Sp.PD, seorang dokter spesialis penyakit dalam, dokter ungkap bahaya kolesterol menjelaskan bahwa mengonsumsi makanan tersebut dalam porsi besar dan dalam waktu singkat dapat memicu peningkatan kolesterol dalam darah, terutama kolesterol jahat (LDL). ‘Tingkat kolesterol dapat melonjak secara signifikan hanya dalam beberapa hari jika asupan lemak jenuh tidak terjaga,’ jelasnya.
Apa Itu Kolesterol dan Mengapa Bisa Berbahaya?

Kolesterol adalah jenis lemak yang diproduksi oleh hati kita. Selain itu, kolesterol juga bisa didapatkan dari makanan yang kita konsumsi setiap hari. Kolesterol itu penting banget buat badan! berperan penting dalam produksi hormon, vitamin D, dan melancarkan sistem pencernaan. Namun, dokter ungkap bahaya kolesterol jika kadarnya berlebihan dalam darah, apalagi karena terdapat dua jenis kolesterol yang utama:
- eLDeL: sering disebut kolesterol jahat bisa bikin plak di pembuluh darah arteri. Penumpukan ini bisa membuat pembuluh darah menyempit, yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius.
- High-Density Lipoprotein (HDL): Kolesterol baik berfungsi untuk mengangkut LDL dari pembuluh darah ke hati agar dapat diproses.
Dokter ungkap bahaya kolesterol saat kadar LDL meningkat, risiko terkena penyakit jantung koroner, stroke, dan penyumbatan pembuluh darah juga meningkat. Kolesterol tinggi sering kali tidak menampakkan gejala, sehingga disebut sebagai “pembunuh yang tidak terlihat, dan ini perlu diwaspadai.
Gejala yang Mungkin Terjadi Setelah Lebaran

Meskipun kolesterol tinggi tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas, ada beberapa tanda yang bisa mengindikasikan bahwa tubuh Anda mungkin sedang tidak sehat:
- Nyeri dada atau sesak napas, terutama saat beraktivitas.
- Sakit kepala berulang.
- Pusing dan lelah berlebihan.
- Rasa tidak nyaman setelah makan berlemak.
- Kesemutan di tangan atau kaki, tanda awal sirkulasi darah terganggu.
Jika Anda merasakan gejala tersebut setelah Lebaran, sebaiknya segera periksakan kadar kolesterol Anda di fasilitas kesehatan terdekat.
Siapa yang Paling Rentan Terkena Kolesterol Tinggi?
Meskipun kolesterol tinggi dapat dialami oleh siapa saja, ada beberapa kelompok yang lebih berisiko, terutama setelah perayaan Lebaran.
- Lansia: Proses metabolisme menurun, sehingga tubuh lebih sulit memproses lemak.
- Biasanya, orang dengan obesitas punya timbunan lemak banyak, dan ini bisa bikin kadar LDL naik.
- Biasanya, orang dengan diabetes kadar HDL (kolesterol baik)nya cenderung rendah, sementara trigliseridanya tinggi.
- Merokok aktif itu bahaya buat pembuluh darah, bisa bikin rusak dan naikin kolesterol jahat.
- Individu yang memiliki riwayat keluarga: tertentu menunjukkan bahwa faktor genetik turut berpengaruh kadar kolesterol.
Peran Pemeriksaan Kesehatan Setelah Lebaran
Dokter ungkap bahaya kolesterol, menyarankan agar masyarakat menjalani tes darah secara rutin minimal sekali dalam setahun, atau lebih sering jika ada faktor risiko. Setelah melakukan perayaan lbaran, saat ini merupakan momen yang tepat untuk melakukannya:
- Pengecekan profil lipid: bertujuan untuk memahami kadar LDL, HDL, kolesterol total, dan trigliserida yang ada dalam darah.
- Tekanan darah: Hipertensi sering kali terjadi bersamaan dengan kadar kolesterol yang tinggi.
- Gula darah puasa: Untuk mengawasi risiko diabetes.
dr. Andreas merekomendasikan agar pemeriksaan dilakukan setidaknya dua minggu setelah Lebaran untuk memperoleh hasil yang lebih tepat, karena tubuh membutuhkan waktu untuk menstabilkan kadar lemak setelah perayaan makan.
Cara Menurunkan Kolesterol Setelah Lebaran
Jika kadar kolesterol Anda naik, jangan khawatir. Terdapat berbagai metode alami dan efisien untuk menguranginya:
1. Perbanyak Konsumsi Serat
Serat larut memiliki fungsi penting dalam olesterol di dalam saluran pencernaan. Makanan yang dapat dikonsumsi antara lain:
- Oatmeal
- Apel
- Kacang-kacangan (almond, kenari)
- Sayuran hijau
2. Olahraga Rutin
Dokter ungkap bahaya kolesterol, oleh karena itu melakukan aktivitas fisik selama setidaknya 30 menit setiap hari, seperti berjalan cepat, bersepeda, atau berenang, dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL).
3. Kurangi Lemak Jenuh dan Trans
Dokter ungkap bahaya kolesterol yang bisa meningkat drastis akibat konsumsi makanan yang digoreng, fast food, serta produk olahan seperti biskuit dan margarin. Hindarilah jenis makanan tersebut. Sebagai alternatif, pilihlah lemak sehat yang berasal dari buah-buahan alpukat, minyak zaitun, serta ikan berlemak seperti salmon.
4. Berhenti Merokok dan Batasi Alkohol
Kebiasaan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dan mempercepat terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah.
5. Konsultasi dengan Dokter
Jika kadar kolesterol mencapai tingkat yang sangat tinggi, dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan obat statin atau terapi lain yang sesuai dengan kondisi pasien.
Edukasi Keluarga dan Gaya Hidup Sehat
Momen setelah Lebaran adalah waktu yang tepat untuk Login KONOHATOTO78 memulai perubahan menuju gaya hidup yang lebih sehat. Kata dokter ungkap bahaya kolesterol, hati-hati kolesterol bisa naik abis makan makanan berlemak pas Lebaran. Berikut beberapa tips praktis:
- Masak makanan tanpa santan.
- Gunakan teknik kukus, panggang, atau rebus.
- Ganti cemilan manis dengan buah segar.
- Jadwalkan olahraga keluarga seminggu dua kali.
- Kurangi konsumsi makanan sisa Lebaran yang diawetkan.
Pentingnya edukasi tentang pengelolaan kadar kolesterol harus dilakukan di lingkungan kerja dan komunitas, sehingga kesadaran masyarakat dapat meningkat. Hal ini menjadi semakin krusial setelah dokter ungkap bahaya kolesterol, menyatakan bahwa kondisi ini bisa muncul tanpa gejala yang terlihat.
Bahaya Jika Dibiarkan
- Kadar kolesterol tinggi yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
- Penyakit hati koroner: Kolesterol menumpuk di pembuluh darah hati.
- Stroke: Terjadi jika sumbatan terjadi di otak.
- Penyakit arteri perifer: Sirkulasi darah ke kaki terganggu.
- Pankreatitis: Peradangan pankreas akibat kadar trigliserida sangat tinggi.
Satu hal yang patut dicemaskan adalah banyak individu baru menyadari kondisi kesehatan mereka setelah mengalami serangan jantung yang pertama. Dokter ungkap bahaya kolesterol sebagai salah satu pemicu utama serangan ini. Oleh karena itu, pencegahan jelas lebih baik dibandingkan dengan pengobatan.
Link : https://cityofevans.org/dokter-ungkap-bahaya-kolesterol/