
Info Berita Perkotaan Terkini – Harga emas batangan dari PT Aneka Tambang (Persero) Tbk mengalami lonjakan sebesar Rp 14.000 per gram pada hari ini, Sabtu (29/3/2025), setelah sebelumnya juga meningkat Rp 16.000 per gram. Harga emas Antam melejit seiring dengan kenaikan ini, membawa nilainya ke level baru yang mencapai Rp 1,8 juta per gram, tepatnya Rp 1.806.000 per gram.
Rekor tertinggi sebelumnya tercatat pada perdagangan Jumat (28/3/2025) dengan harga Rp 1.792.000 per gram. Harga emas Antam melejit seiring dengan kenaikan harga buyback hari ini sebesar Rp 14.000 per gram, menjadi Rp 1.657.000 per gram, naik dari harga sebelumnya yang sebesar Rp 1.643.000 per gram.
Buyback adalah harga yang diterima oleh pemegang emas Antam ketika mereka ingin menjual kembali emas batangan tersebut. Harga emas Antam melejit belakangan ini, sehingga menarik perhatian banyak investor untuk mempertimbangkan buyback sebagai opsi keuntungan. Namun, harga emas Antam yang berlaku di Butik Emas LM, Graha Dipta, Pulo Gadung, Jakarta Timur, mungkin berbeda dengan harga di gerai penjualan emas Antam lainnya.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017, pembelian emas batangan dikenakan pajak PPh 22 sebesar 0,9 persen. Untuk mendapatkan potongan pajak yang lebih rendah, yaitu 0,25 persen, sesuai dengan PMK Nomor 38 Tahun 2023, pembeli harus mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pada setiap transaksi.
Harga emas Antam melejit. Setiap pembelian emas batangan juga akan disertai bukti potong PPh 22. Mengenai buyback, berdasarkan PMK Nomor 34 Tahun 2017, jika menjual kembali emas batangan ke Antam dengan nilai di atas Rp 10 juta, akan dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk yang tidak memiliki NPWP.
Perlu dicatat bahwa harga buyback yang ditetapkan oleh Antam belum termasuk pajak jika penjualannya melebihi Rp 10 juta. Harga emas Antam melejit, sehingga Pajak Penghasilan (PPh) 22 untuk transaksi buyback akan langsung dipotong dari total nilai buyback.
Faktor-Faktor Pemicu Kenaikan Harga

1. Ketidakpastian Ekonomi Global
Salah satu faktor utama yang menyebabkan kenaikan harga emas adalah meningkatnya KONOHATOTO78 ketidakpastian dalam perekonomian global. Ketegangan antara Rusia dan Ukraina, serta konflik yang terjadi di Timur Tengah, mendorong para investor untuk mencari aset yang lebih aman. Harga emas Antam melejit dalam situasi seperti ini karena emas menjadi pilihan utama berkat nilainya yang cenderung stabil dan bahkan bisa meningkat saat terjadi krisis.
2. Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
Kelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berkontribusi pada peningkatan harga emas di dalam negeri. Harga emas Antam melejit seiring dengan kondisi ini. Mengingat emas diperdagangkan dalam dolar AS di pasar internasional, penurunan nilai rupiah menyebabkan harga emas dalam rupiah juga meningkat. Saat ini, nilai tukar rupiah telah mencapai Rp 16.560/USD dan diprediksi akan terus mengalami tekanan.
3. Kenaikan Permintaan Domestik
Bulan-bulan sebelum Lebaran umumnya meningkatkan permintaan emas di pasar lokal, terutama untuk investasi dan perhiasan. Harga emas Antam melejit seiring dengan tren ini, yang juga didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menyimpan aset dalam bentuk logam mulia di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu.
4. Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed)
Sikap The Fed yang cenderung untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya telah menambah ketegangan di pasar. Tingginya suku bunga membuat para investor lebih waspada dalam berinvestasi pada aset berisiko, sehingga mereka beralih ke aset yang lebih aman seperti emas. Harga emas Antam pun melejit akibat lonjakan permintaan ini.
Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Berikut update harga emas antam 3/29/2025
Emas 0,5 Gram | Rp 953.000 |
Emas 1 Gram | Rp 1.806.000 |
Emas 2 Gram | Rp 3.552.000 |
Emas 3 Gram | Rp 5.303.000 |
Emas 5 Gram | Rp 8.805.000 |
Emas 10 Gram | Rp 17.555.000 |
Emas 25 Gram | Rp 43.762.000 |
Emas 50 Gram | Rp 87.445.000 |
Emas 100 Gram | Rp 174.812.000 |
Emas 250 Gram | Rp 436.765.000 |
Emas 500 Gram | Rp 873.320.000 |
Emas 1.000 Gram | Rp 1.746.600.000 |
Dampak terhadap Investor dan Konsumen
Bagi para investor yang telah berinvestasi emas saat harganya masih di bawah Rp 1,5 juta per gram, harga emas Antam melejit tentu menjadi berita positif karena nilai aset mereka semakin meningkat. Namun, bagi calon pembeli atau masyarakat yang baru ingin memulai investasi, tingginya harga emas saat ini bisa menjadi tantangan, mengingat nilai per gramnya sudah sangat tinggi.
Kondisi ini juga memicu fenomena “jual di puncak” di kalangan beberapa pemilik emas yang ingin meraih keuntungan, terlebih setelah harga emas Antam melejit dalam beberapa waktu terakhir. Namun, para analis merekomendasikan agar keputusan untuk menjual atau membeli tetap memperhatikan tren jangka panjang, bukan hanya terpengaruh oleh fluktuasi harian.
Proyeksi Ke Depan: Apakah Akan Terus Naik?

Analis memperkirakan bahwa harga emas berpotensi untuk terus meningkat, terutama jika ketegangan geopolitik global tetap tinggi dan inflasi tetap di atas target yang ditetapkan oleh bank sentral. Beberapa analis bahkan menunjukkan optimisme bahwa harga emas internasional dapat mencapai lebih dari US$ 2.300 per troy ounce dalam beberapa bulan mendatang, yang tentunya akan mempengaruhi harga emas di Indonesia. Harga emas Antam melejit sebagai respons atas tren global ini.
Meskipun begitu, masih ada kemungkinan terjadinya koreksi jika terjadi perubahan signifikan dalam kebijakan moneter atau penurunan drastis dalam permintaan. Harga emas Antam melejit dalam beberapa waktu terakhir, namun disarankan bagi para investor untuk tetap waspada dan menghindari spekulasi yang berlebihan.
Strategi Investasi di Tengah Kenaikan Harga
Dengan tingginya harga emas saat ini, calon investor disarankan untuk lebih berhati-hati. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dipikirkan:
1. Beli Secara Bertahap (Averaging)
Strategi pembelian bertahap atau dollar cost averaging lebih efektif daripada membeli dalam jumlah besar sekaligus, karena dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi harga.
2. Fokus pada Jangka Panjang
Emas lebih baik dijadikan sebagai investasi jangka panjang daripada untuk spekulasi jangka pendek. Dengan pendekatan ini, para investor dapat merasakan keuntungan dari tren kenaikan harga dalam periode tahunan.
3. Diversifikasi Aset
Tidak hanya bergantung pada emas. Sangat penting untuk mendiversifikasi portofolio Anda dengan instrumen lain seperti saham, obligasi, atau reksa dana guna mengurangi risiko secara keseluruhan.
Respons Pemerintah dan Bank Indonesia
Pemerintah Indonesia hingga saat ini belum mengeluarkan kebijakan khusus mengenai kenaikan harga emas. Namun, Bank Indonesia terus memantau pergerakan nilai tukar dan harga komoditas. Gubernur BI menegaskan bahwa menjaga stabilitas nilai tukar rupiah tetap menjadi prioritas utama untuk melindungi daya beli masyarakat, termasuk terhadap barang-barang seperti emas.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Berjangka Jakarta mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas melalui saluran resmi dan aman, seperti Pegadaian Digital, aplikasi e-commerce logam mulia, serta bank-bank yang bekerja sama dengan Antam.
Kesimpulan
Kenaikan harga emas Antam yang mencapai Rp 1,8 juta per gram menandakan bahwa ekonomi global sedang mengalami tingkat ketidakpastian yang tinggi. Beberapa faktor yang mempengaruhi lonjakan ini antara lain situasi geopolitik, inflasi, pelemahan nilai rupiah, dan meningkatnya permintaan di dalam negeri. Bagi para investor, ini merupakan momen yang menarik, tetapi juga memerlukan kehati-hatian dalam pengambilan keputusan.
Walaupun harga emas terus meningkat, sangat penting untuk tetap berpegang pada strategi investasi jangka panjang dan tidak terjebak dalam euforia pasar. Apakah harga emas akan terus naik atau mengalami penyesuaian dalam waktu dekat, hanya waktu yang akan memberikan jawabannya. Yang pasti, emas kembali membuktikan dirinya sebagai aset yang dapat diandalkan untuk melindungi nilai di tengah ketidakpastian global.